animasi-bergerak-selamat-datang-0256
Situs Online Live Casino, Bola Online, SLOT, Poker Terbaik dan Terpecaya
{ Bonus New Member 100% [Sportsbook] } { Extra Bonus Live Casino 200% } { Ektra Bonus 200% [Slot. Keno] } { Bonus Setiap Deposit 20% } {Bonus Reload 5% Semua Games } { Cashback 5% } { Komisi Rollingan 0.8% [Live Casino, Slot] } { Komisi Rollingan 0.5% [Sportbook] }
Minimal Deposit 50,000.-
animasi-bergerak-kucing-0167

Minggu, 22 September 2019

Viral Siswi Bonceng Motor Tanpa Helm Bawa Termos, Reaksi Polisi Bikin Ngakak


JAKARTA- Video polisi memergoki siswi tanpa helm saat membonceng motor viral di media sosial. Aksi polisi tersebut membuat netizen tertawa.

Video berdurasi 1 menit itu diunggah akun Facebook Poros Garut. Kini video tersebut sudah dibagikan lebih dari 860 kali dan sudah di like (sukai) 8 ribu orang.

Dalam video tersebut, terlihat siswi menaiki motor berboncengan. Siswi pengendara motor tampak mengenakan helm, tapi teman yang diboncengnya hanya memakai jilbab tanpa helm.



Tiba-tiba petugas polisi menghampiri dan minta sang pemboceng untuk memakai helm. Sontak siswi tersebut kaget dan memegang telinganya. Petugas polisi malah menanyakan kepada siswi tersebut kenapa bawa termos bukannya pakai helm kalau naik motor.

"Pakai helm, jangan bawa termos. Kamu ngapain bawa termos ke sekolah?" tanya petugas polisi menggunakan toa kepada siswi tersebut.

"Coba dibuka-dibuka (sambil menunjuk termos)," lanjut petugas polisi.

Sisiwi itu pun membuka termos berwarna merah yang dibawanya. Temannya, yang mengendarai motor pun tertawa geli melihat aksi polisi tersebut.

"Oh ada jagungnya, saya kira mau dipake untuk gantiin helm. Astagfirullahaldzim. Sok dibikinkan seporsi jagung susu sama kejunya, terima kasih," ucap polisi yang masih menggunakan toa dan diikuti tawa kedua siswi tersebut


Netizen pun menyampaikan komentar beragam dan memuji aksi polisi dalam menegur pembonceng motor yang tidak menggunakan helm tersebut.

Viral Siswi Bonceng Motor Tanpa Helm Dipergoki Polisi Pakai Pengeran Suara.

"Shock terapi ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚," tulis akun Facebook Dhe Dhe."Salut buat pak polisinya, ....jangan lelah melayani dan mengayomi masyarakat," timpal akun Facebook Sumirah Moe.

"Gitu doooonnkk...Kan ga membawa ketegangan bahkan pahala membuat org gembira utk mengingat anjurannya...Good job....๐Ÿ‘," kicau akun Facebook Addy Prastiono.

Sabtu, 21 September 2019

Heboh! Video Saat di Wawancarai Muncul Penampakan Tulisan Mirip Lafadz Allah di Kening Sandiaga Uno


JAKARTA – Sebuah foto viral di media sosial (Medsos) yang bertuliskan mirip lafadz Allah di kening cawapres nomer urut 02, Sandiaga Uno (Sandi). Heboh!

Kejadian itu terjadi sesaat dirinya diwawancarai oleh awak media usai jogging bersama, bertepatan dengan hari terakhir kunjungannya ke 1000 Kota, beberapa waktu lalu. Belum diketahui kapah hal itu terjadi.

Dalam video berdurasi sekitar 52 detik itu, Sandi sedang diwancarai dengan memaparkan maksud dan tujuannya melakukan road show ke seribu kota-kota di seluruh Indonesia.

Kala itulah, tampak tulisan menyerupai lafadz Allah di kening sebelah kanan Sandi. Kok bisa ya?

Dalam momen itu terlihat jelas dalam foto Sandi. Dan foto itu langsung viral di media sosial.

Banyak penafsiran yang berkembang saat netizen menyaksikan tayangan tersebut.

Terlepas dari kejadian itu, kita kembalikan saja semuanya kepada Sang Pencipta, terkait makna dibalik peristiwa yang tergolong unik tersebut,
 kata salah satu netizen.

Jangan-jangan ini tanda-tanda dari Alloh kepada kita umat Islam di Indonesia untuk memilih dia,” balas salah satu netizen lainnya.

“Bisa jadi ini isyarat langsung Alloh buat kita,”


Berikut yang disampaikan Sandi saat Lafadz Alloh tertulis dikening Calon Wakil Presiden itu:

Hari ini menjadi hari yang sangat spesial karena hari ini tepat di kungan terakhir adalah titi kunjungan yang kw-1000. Mulai bulan Agustus sampai awal Januari ini tentunya kita patut syukuri Allah masih berikan kesehatan, kekuatan, stamina.Ini kita harapkan bisa lebih menangkap aspirasi masyarakat, apa yang mereka inginkan mengenai kehidupan ekonomi mereka yang lebih baik, kesejahteraan, lapangan pekerjaan, penghasilan. Pemerintah harus hadir untuk memberikan solusi terhadap permasalahan ekonomi sehari-hari mereka menciptakan dan menyediakan lapangan pekerjaan. Dan juga menjaga stabilitas harga-harga bahan pokok dan biaya hidup mereka. Tentunya berharap juga didoakan oleh seluruh masyarkat untuk masih diberikan kekuatan,” demikian hasil wawancara Sandi saat itu.

Jumat, 20 September 2019

3 Masjid Bersejarah Saksi Kejayaan Islam di Aceh....


Islam mengakar kuat dalam sejarah masyarakat Aceh. Menurut naskah tua Izhar al-Haqq, Islam mulai masuk Aceh pada 789 M ketika kapal asing singgah di Bandar Perlak yang berada di wilayah Aceh Timur.

Kapal asing yang dikenal Nahkoda Khalifah itu membawa para saudagar Muslim dari Arab, Persia dan India di bawah pimpinan nahkoda utusan Khalifah Harun ar-Rasyid bernama Bani Abbas. Eksistensi Islam di Aceh dibuktikan dengan banyaknya masjid bersejarah yang bertahan hingga sekarang. Berikut tiga masjid bersejarah di Aceh:

A. Baiturrahman

Masjid ini mulai dibangun ketika kerajaan Aceh dipimpin Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Di samping sebagai tempat ibadah, masjid ini juga difungsikan sebagai benteng pertahanan, seperti yang dilakukan Sultan Alaidin Mahmud Syah (1870-1874).

B. Teungku Andjong

Masjid ini dibangun Syekh Abubakar bin Husin Bafaqih yang datang dari Hadhramaut, Yaman. Masjid ini dirancang sendiri oleh Teungku Andjong. Sehingga bangunan masjid memiliki ciri khas gaya Timur Tengah.

C. Indrapuri (Aceh Besar)

Masjid Indrapuri terletak kurang lebih 25 km ke arah Timur Banda Aceh. Dulunya adalah candi, meskipun saat ini sudah tidak bisa lagi tampak. Candi ini berubah fungsi berkat penyebar Islam yaitu Abdullah Kan’an atau Tengku Abdullah Lampeuneuen, berasal dari Peurelak, Aceh Timur.

Video viral beberapa pria tembakkan senjata api ke langit saat acara pernikahan


Dalam video pendek yang diunggah oleh akun media sosial Instagram @halewwww terlihat bahwa seorang pria menembakkan senjata api laras panjangnya ke langit, yang saat itu berada di sebuah acara pernikahan. Terlihat bahwa anak kecil disekitarnya menutup telinga dan menyaksikan aksi tersebut. Setelah selesai menembakkan laras panjangnya, anak kecil yang menyaksikan pun berebutan untuk mengambil selongsong peluru yang berjatuhan.

Setelah laras panjang ditembakkan, pria yang mengenakan jas pun datang dan menembakan pistolnya ke langit. Dalam video pun terlihat orang-orang disekitar nampak biasa saja, memang ada beberapa yang menghindar sambil menutup telinganya. Setelah itu pun datang lagi pria yang mengenakan batik merah menembakkan pistolnya ke langit.

Dalam video pendek tersebut pun akhirnya diketahui bahwa kejadian tersebut terjadi di Lampung. Kepolisian setempat pun sudah memberikan keterangannya, dan orang-orang yang menembakan senjata ke langit ini sedang dalam tahap pemeriksaan.


Penjelasan pihak kepolisian Lampung
Viralnya sebuah video beberapa pria yang menembakkan senjata api ke langit, ternyata kejadian tersebut terjadi di Lampung Utara, Kotabumi, Lampung. Kejadian ini pun sudah ditangani oleh pihak kepolisian dan telah memberikan keterangan.

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad membenarkan peristiwa dalam video yang viral tersebut. Ia menjelaskan saat itu ada pesta pernikahan keluarga Firdaus Amir dan terdapat tiga anggota polisi bagian dalam keluarga.

"Keluarga besar Firdaus Amir sedang menggelar pesta pernikahan. Di situ ada pemberian-pemberian gelar adat, semacam suatu kehormatan warga masyarakat," kata Pandra

"Pemberian gelar adat dikenal dengan nama Begawi. Dalam acara itu harusnya ditandai dengan sukacita memakai bunyi-bunyian. Biasanya pakai mercon. Namun itu ada keterbatasan mercon sehingga ketiga oknum polisi inisiatif menggantinya dengan senjata api miliknya," beber Pandra.

Pandra membeberkan tiga anggota kepolisian yakni, Bharatu AI, Bripka MF dan Briptu OK. Ketiganya pun bertugas di Baharkam Polri, Polres Lampung Utara dan Way Kanan

Tiga anggota kepolisian yang meletuskan senjata api tersebut kini diperiksa Divisi Propam Polri. Nantinya, mereka akan dikenakan sanksi sesuai dengan prosedur yang berlaku.

"Ketiganya sedang diperiksa Propam dengan SOP yang disediakan. Sanksi yang menentukan setelah pemeriksaan di Propam," ujar Pandra.

Kamis, 19 September 2019

Video Ribuan Mahasiswa Minta Kapolda Riau Dicopot Karena Gagal Atasi Karhutla


Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan 17 September menggelar aksi demo di Mapolda Riau Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru. Mereka mendesak Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo dicopot, karena dinilai gagal mengatasi kebakaran hutan.

Mahasiswa yang menggelar aksi demo itu terdiri dari 3 kampus besar, yakni Universitas Riau, Universitas Abdurrab dan Politeknik Caltex Riau (PCR). Aksi unjuk rasa mereka bahkan sempat memanas hingga bentrok dengan polisi. Pagar taman di pinggir Jalan Jenderal Sudirman mengalami rusak cukup parah karena dipanjat massa.

Massa juga menuntut janji pemerintah yang akan serius mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Riau.‎ Namun, kebakaran lahan justru semakin parah, dan kabut asap membuat semua aspek kehidupan di Riau jadi terganggu. Bahkan semua mahasiswa di Riau diliburkan akibat kabut asap.

"Sudah 23 tahun kita diasapi. Sekarang ini kita sudah punya 3 musim, yaitu musim hujan, kemarau dan juga asap," ujar ‎salah seorang pengunjuk rasa, Adithya Budi Prayogo‎ dalam orasinya.

Ribuan mahasiswa dari lintas kampus itu sepakat, Kapolda Riau tidak becus mengurus persoalan kebakaran hutan dan kabut asap. Khususnya menangkap perusahaan yang dianggap sebagai biang kerok kebakaran itu.

"Ayahanda dan ibunda kami yang ada di polisi sana enak, nyaman di ruangan AC. Tapi kami dan masyarakat di sini sangat sesak dengan asap. Kami tak punya ruangan nyaman. Sekali lagi kami minta temui kami. Dan kami mendesak Kapolda Riau untuk dicopot," teriak Adithya.

Pantauan di lokasi, ribuan mahasiswa datang dengan membawa berbagai spanduk dan tulisan. Salah satu tulisan yang dibawa adalah 'Karhutla masih terjadi di Provinsi Riau, Kapolda Gagal'. Mereka disemprot mobil dengan water canon oleh kepolisian yang mengawal demonstrasi.

Hingga kini, mahasiswa masih menggelar rangkaian orasinya di depan Kantor Mapolda Riau. Bahkan mahasiswa lainnya dari kampus Universitas Islam Negeri Suska Pekanbaru juga ada yang berunjuk rasa di lokasi yang berdekatan, yaitu di depan kantor Gubernur Riau. Mereka juga menuntuk agar pemerintah segera menangani kabut asap dan kebakaran hutan.

Perjalanan Kasus Veronica Koman Sampai PBB Ikut Campur Desak Jokowi Cabut Tuduhan

Add caption

Veronica Koman

Nama Veronica Koman belakangan ramai menjadi pemberitaan. Aktivis yang konsen pada isu Papua itu dituding Polri menyebar hoaks dan provokasi kerusuhan di asrama mahasiswa Papua di Surabaya, beberapa waktu lalu.

Status tersangka pun disematkan Polda Jawa Timur kepadanya. Hingga kini, Veronica belum memenuhi panggilan Polri. Dia disebut berada di luar negeri. Polisi mengaku mengerahkan segala upaya buat mencarinya.

Kasus Veronica Koman ternyata tak hanya menarik perhatian dalam negeri Indonesia, tetapi juga luar negeri. Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sampai ikut angkat bicara. Berikut ulasan perjalanan kasus Veronica Koman hingga PBB angkat bicara:



Berawal dari Cuitan di Twitter



Polri menuding Veronica Koman melalui akun Twitternya @VeronicaKoman menyebarkan berita bohong alias hoaks terkait isu Papua. Beberapa di antaranya yakni kabar polisi menembak asrama Papua, hingga 43 mahasiswa Papua yang ditangkap tanpa alasan yang jelas.

Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan menjelaskan ada juga tulisan momen polisi mulai membak ke dalam asrama Papua, total 23 tembakan termasuk gas air mata. Anak-anak tidak makan selama 24 jam, haus dan terkurung, disuruh keluar ke lautan massa. "Semua kalimat diinikan ke dalam bahasa Inggris," tegasnya.

Karena dianggap sangat aktif melakukan provokasi, Veronica pun dijerat dengan pasal berlapis oleh polisi. Di antaranya, UU ITE, KUHP pasal 160, UU No 1 Tahun 1946 dan UU No 40 Tahun 2008. "Jadi kita ada empat undang-undang yang kita lapis," katanya.

Polda Jatim menetapkan Veronica Koman sebagai tersangka dugaan provokasi soal Papua. Bahkan, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur (Jatim) telah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) pengacara Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) itu.

Menjawab tuduhan kepolisian, Veronica Koman merasa dirinya hanya menjadi kambing hitam atas konflik Papua. Bahkan, dia menegaskan, jika apa yang telah dituduhkan kepada dirinya merupakan bentuk kriminalisasi.

Dia menegaskan, kriminalisasi terhadap dirinya hanyalah satu dari sekian banyak kasus kriminalisasi dan intimidasi besar-besaran yang sedang dialami orang Papua saat ini. Pasalnya, Veronica mengungkapkan, aspirasi ratusan ribu orang Papua yang turun ke jalan hendak dibuat menjadi angin lalu.

"Saya menolak segala upaya pembunuhan karakter yang sedang ditujukan kepada saya, pengacara resmi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP). Kepolisian telah menyalahgunakan wewenangnya dan sudah sangat berlebihan dalam upayanya mengkriminalisasi saya, baik dalam caranya maupun dalam melebih-lebihkan fakta yang ada," kata Veronica Koman.



PBB Desak Pemerintah RI Lindungi Hak Asasi Veronica Koman


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendengar kabar Veronica Koman ditetapkan sebagai tersangka. Menanggapi kabar tersebut, PBB mendesak pemerintah Indonesia untuk melindungi hak asasi Veronica Koman atas nama kebebasan berekspresi.

Desakan itu dimuat dalam laman resmi Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights (OHCHR) atau Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia.

"Kami menyerukan langkah-langkah segera untuk memastikan perlindungan kebebasan berekspresi dan mengatasi tindakan pelecehan, intimidasi, campur tangan, pembatasan yang tidak semestinya, dan ancaman terhadap mereka yang melaporkan protes," kata para ahli dalam laman OHCHR.

"Kami menyambut tindakan yang diambil oleh Pemerintah terhadap insiden rasis, tetapi kami mendesaknya untuk mengambil langkah segera untuk melindungi Veronica Koman dari segala bentuk pembalasan dan intimidasi dan menjatuhkan semua tuduhan terhadapnya sehingga ia dapat terus melaporkan secara independen tentang hak asasi manusia. situasi di negara ini," kata mereka.

Para ahli diketahui bernama Clement Nyaletsossi Voule dari Togo, David Kaye dari Amerika Serikat, Dubravka ล imonovi dari Kroasia, Meskerem Geset Techane dari Etiopia, dan Michel Forst dari Prancis.

Tanggapan Pemerintah RI Terkait Pernyataan PBB

Pemerintahan Republik Indonesia melalui Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa menanggapi desakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencabut segala tuduhan ke Veronica Koman.

PTRI menyebut pernyataan sikap lima pelapor khusus hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait Veronika Koman dibuat tak berimbang dan tak akurat karena hanya fokus pada satu aspek HAM.

Laporan itu tidak menyebutkan upaya pemerintah Indonesia menjamin hak konstitusional warga Papua dan Papua Barat, serta belum menjelaskan proses hukum yang tengah dihadapi pengacara/aktivis HAM, Veronika Koman.

"Berkaitan dengan penyebaran informasi hoaks dan kebencian oleh Veronika Koman, jelas tindakan tersebut tidak sesuai dengan pengakuannya sebagai pembela HAM namun lebih kepada sebagai tindakan individu yang dengan sengaja menyebarkan berita bohong yang menimbulkan incitement dan provokasi yang menyebabkan situasi kerusuhan," ditulis melalui laman resmi PTRI Jenewa.

Rabu, 18 September 2019

Berikut video tawuran di Cilandak Pecah Gara-Gara Provokasi, 5 Pelaku Dibekuk Polisi


Polres Jakarta Selatan menangkap 5 pelaku tawuran di Cilandak. Pelaku yang diamankan seluruhnya merupakan pelajar yakni AA (15), IS (16), KR (15), RP (14) dan MAF (16).

"Tersangka yang diamankan berjumlah 5 orang yang seluruhnya adalah pelajar," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Bastoni Purnama, Rabu (18/9).

Awal mula kejadian, kata Bastoni, bermula saat AA mendapatkan ajakan tawuran pada Sabtu (14/9) sekitar pukul 20.00 Wib. Kemudian AA pun memberitahukan kepada temennya KR yang kemudian memberitahukan kepada teman-teman lainnya.

"Ajakan tawuran tersebut dibalas melalui aplikasi chatting dengan kesepakatan lokasi di TKP. Selanjutnya, pada pukul 01.15 kelompok korban sudah menunggu di lokasi, kemudian kelompok tersangka langsung mendatangi dan menyerang korban yang saat itu juga sudah siap-siap memukul," jelasnya.

Namun, tersangka AA Iebih dahulu melakukan pembacokan kepada korban yakni Fikri Abdar hingga terjatuh. Melihat korbannya terjatuh, para tersangka kemudian mencoba melarikan diri.

"Saat para tersangka akan melarikan diri, anggota Polsek Cilandak datang dan mengamankan para tersangka ke mako Polsek Cilandak dan barang bukti, serta membawa korban ke rumah sakit," ujarnya.

Dari penangkapan tersebut, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yakni satu celurit gagang kayu dan satu tas warna putih.

"Akibat perbuatannya tersangka dikenakan pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 12 tahun penjara," katanya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP ANdi Sanjaya menambahkan pemicu tawuran adalah provokasi sesama temannya.

"Faktor pendidikan dan lingkungan pengawasan ortu atau keluarga menjadi faktor pentingnya. Karena tidak ada penyebab sebelumnya tawuran tersebut," tambahnya.